Sabtu, 21 Januari 2017

Puisi terakhir WS Rendra* *(beliau buat sesaat sebelum beliau wafat)*


Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja.

 Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ...

 Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, *MENGAPA DIA* menitipkannya kepadaku? *UNTUK APA DIA* menitipkan semuanya kepadaku.

 Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?


  •  Malahan ketika diminta kembali, 
  • _kusebut itu_ *MUSIBAH,* 
  • _kusebut itu_ *UJIAN*,
  •  _kusebut itu_ *PETAKA*,
  •  _kusebut itu apa saja ...
  • _ Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah *DERITA*....  


Ketika aku berdo'a, kuminta titipan yang cocok dengan *KEBUTUHAN DUNIAWI*, _Aku ingin lebih banyak_ *HARTA*, 
_Aku ingin lebih banyak_ *MOBIL*, 
_Aku ingin lebih banyak_ *RUMAH*, 
_Aku ingin lebih banyak_ *POPULARITAS*, _Dan kutolak_ *SAKIT*, 
_Kutolak *KEMISKINAN*,
_ Seolah semua *DERITA* adalah hukuman bagiku.  
Seolah *KEADILAN* dan *KASIH-NYA*, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. 

 Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ... 

Betapa curangnya aku, 

Kuperlakukan *DIA* seolah _Mitra Dagang_ ku dan bukan sebagai *Kekasih!* 

 Kuminta *DIA* membalas _perlakuan baikku_ dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ... 

 *_Duh ALLAH ..._* Padahal setiap hari kuucapkan, *_Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH, AMPUNI AKU, YA ALLAH ...
_* Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya *ALLAH* ...

 Sebab aku yakin.... *ENGKAU* akan memberikan anugerah dalam hidupku ... *KEHENDAKMU* adalah yang ter *BAIK* bagiku .. 

Ketika aku ingin hidup *KAYA*, aku lupa, bahwa *HIDUP* itu sendiri adalah sebuah *KEKAYAAN*. 

 Ketika aku berat utk *MEMBERI*, aku lupa, bahwa *SEMUA* yang aku miliki juga adalah *PEMBERIAN*. 

 Ketika aku ingin jadi yang *TERKUAT*, ....aku lupa, bahwa dalam *KELEMAHAN*, Tuhan memberikan aku *KEKUATAN*. 

Ketika aku takut *Rugi*, Aku lupa, bahwa *HIDUPKU* adalah sebuah *KEBERUNTUNGAN*, kerana *AnugerahNYA.* 

 Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu *BERSYUKUR* kepada *NYA* 

 Bukan karena hari ini *INDAH* kita *BAHAGIA*. Tetapi karena kita *BAHAGIA*, maka hari ini menjadi *INDAH*. 

 Bukan karena tak ada *RINTANGAN* kita menjadi *OPTIMIS*. Tetapi karena kita optimis, *RINTANGAN* akan menjadi tak terasa. 

 Bukan karena *MUDAH* kita *YAKIN BISA*. Tetapi karena kita *YAKIN BISA*.! semuanya menjadi *MUDAH*.

 Bukan karena semua *BAIK* kita *TERSENYUM*. Tetapi karena kita *TERSENYUM*, maka semua menjadi *BAIK*, 

 Tak ada hari yang *MENYULITKAN* kita, kecuali kita *SENDIRI* yang membuat *SULIT*. Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi *JALAN SETAPAK* yang dapat dilalui orang, 

 Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi *LENTERA* yang dapat menerangi sekitar kita, 

 Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka *BERDOALAH* untuk kebaikan. πŸ€πŸŒΏπŸ€πŸŒΏπŸ€πŸŒΏ